PRATATA

Pengertian
Istilah pratata secara harfiah berasal dari kata “pra” yang berarti mendahului atau sebelum dan “tata” yaitu mengatur menurut cara-cara tertentu, maka pratata merupakan tindakan pendahuluan yang mencakup penggulungan   rambut   menurut   pola-pola   tertentu   dengan   maksud memudahkan penataan yang akan dibuat. Pratata disebut juga dengan setting.
Tujuan dan Prinsip Pratata
        Pratata atau setting dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah dan membantu proses penataan selanjutnya agar menghasilkan penataan yang baik dan serasi. Pada dasarnya pratata ini merupakan tindakan membasahi rambut, menarik atau menggulungnya dan kemudian mengeringkannya. Karena itu prinsip dasar pratata adalah: basah-tarik/gulung-kering.
a.       Fungsi pembasahan
Fungsi pembasahan adalah untuk mematahkan ikatan hidrogen, dimana rambut akan melunak, sehingga lebih mudah untuk dirubah ke dalam bentuk yang baru. Sebaiknya dalam membasahi rambut benar- benar basah dengan jalan mencuci rambut memakai shampo yang disesuaikan dengan jenis rambut yang bersangkutan sehingga kosmetika yang akan dikenakan berfungsi dengan baik.
Apabila rambut lurus dibasahi, ditarik atau digulung dengan penggulung rambut dan kemudian dikeringkan sehingga menjadi berbentuk ikal, maka secara teknis dikatakan bahwa posisi molekul keratin rambut dari alfa keratin diubah menjadi beta keratin. Sebaliknya jika karena satu dan lain hal rambut kembali kepada bentuk semula, dikatakan bahwa posisi keratin rambut dari beta keratin kembali kepada alfa keratin. Dengan demikian, alfa keratin adalah bentuk asli molekul keratin rambut, sedangkan beta keratin adalah keadaan keratin rambut yang sudah tertarik dan terubah bentuknya.
Air selalu dipergunakan dalam proses pratata. Baik dalam pencucian rambut maupun dalam campuran setting lotion yang digunakan. Air yang dikenakan kepada rambut akan masuk ke dalam kulit rambut melalui celah-celah imbrikasi. Molekul-molekul air akan mendesak molekul rambut, sehingga jarak antar molekul keratin rambut menjadi lebih besar oleh adanya penyiapan molekul-molekul air diantaranya. Hal ini menjadikan batang rambut menjadi mengembang dan kepadatannya akan berkurang sehingga rambut menjadi lebih lunak. Air juga berfungsi sebagai zat pelicin yang memudahkan terjadinya pergeseran molekul keratin rambut dari posisi alfa kepada posisi beta. Adanya air dalam kulit rambut akan membantu gaya tarik mencapai perubahan posisi intra molekul tadi.
b.      Fungsi penarikan
Penarikan berfungsi dalam proses pratata adalah untuk mengubah alfa keratin menjadi beta keratin, menurut arah penggulunganya. Hal ini terjadi ketika hidrogen dalam alfa ketika masih dalam keadaan patah. Tarik adalah rambut disisir tegak lurus ke atas menjauhi dari kulit kepala, tidak mengumpul pada ujungnya pada posisi tegak lurus.
c.       Fungsi penggulungan
Penggulungan rambut dengan rollers pada dasarnya merupakan penarikan rambut dengan mengikuti arah tertentu. Ada 2 macam gaya yang bergerak berlawanan terhadap rambut yang digulung dalam rollers. Dibagian atas batang rambut, terjadi gaya tarik yang menyebabkan keratin rambut merenggang. Sedangkan dibagian bawah batang rambut terjadi gaya tekan sehingga keratin rambut menghimpit padat. Terjadilah pergeseran-pergeseran molekul keratin rambut sejalan dengan arah berlakunya kedua buah gaya tersebut di atas. Proses pergeseran yang demikian ini akan terus berlangsung hingga rambut menjadi kering dan tercapai suatu keseimbangan dalam bentuk baru.
Meskipun pratata ini merupakan tindakan yang berfungsi mempersiapkan dan membantu penataan, oleh karena itu pratata tidak dapat berdiri sendiri seperti halnya dengan pemangkasan dan penataan, namun untuk dapat menghasilkan penataan yang berkualitas dan serasi, dasar-dasar pratata ini perlu dipahami.
1.      Alat, Lenan dan Kosmetika Pratata
      Fungsi alat, lenan dan kosmetika yang perlu diketahui sebelum melaksanakan praktik adalah:
a.       Alat
Alat-alat yang biasa digunakan dalam proses pratata antara lain:
1)      Sisir
Ada beberapa macam sisir yang sering digunakan dalam kegiatan pratata, yakni sisir besar, sisir biasa, sisir bertangkai, sisir sasak dan sisir penghalus rambut.
a)      Sisir besar, digunakan untuk memudahkan penyisiran setelah pencucian rambut dan menghilangkan kusut-kusut pada rambut.
b)      Sisir biasa/sisir tanpa tangkai, giginya sebagian jarang dan sebagian bergerigi sedang, dipergunakan untuk membuat parting dan blocking serta melepas kekusutan.
c)      Sisir bertangkai, digunakan untuk membantu dalam pembuatan parting, blocking, pincurl, dan penggulungan.
d)     Sisir sasak, adalah sisir yang dipergunakan khusus menyasak, dengan gigi yang tidak rata. Dapat terbuat dari plastik keras/lentur bahan metal (logam) atau tulang.
e)      Sisir penghalus rambut/sikat rambut terbuat dari bahan plastik lentur dipergunakan untuk menyikat kulit kepala dan rambut serta sebagai penghalus sasakan, dapat juga untuk meluruskan rambut yang kusut.
2)      Penggulung rambut
Penggulung rambut terdiri dari penggulung silinder dan penggulung konoid.
1)      Penggulung silinder, adalah yang kedua ujungnya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Penggulung ini akan membentuk volume atau bukit kulit, dan indentation atau lembah. Penggulung ini terdiri dari beberapa ukuran, mulai yang berukuran besar sampai dengan yang berukuran kecil sekali.
2)      Penggulung konoid (penggulung kerucut) adalah penggulung yang berbentuk kerucut terpancung. Penggulung ini akan membentuk ikal yang lebih kecil pada salah satu ujungnya. Seperti yang terlihat pada gambar berikut.
3)      Penjepit rambut
Penjepit rambut selain digunakan untuk mengokohkan roll penggulung, juga dipakai untuk pembuatan pincurl. Penjepit rambut ada yang terbuat dari bahan metal dan ada juga yang terbuat dari plastik. Sedangkan bentuknya, ada yang bertangkai satu dan ada pula yang berkaki dua. Selain penjepit rambut, untuk mengokohkan roll penggulung dapat juga digunakan tusuk plastik. Kemudian ada jepit bebek yang dapat berfungsi untuk menjepit rambut dalam proses penataan, serta jepit bergerigi yang berguna untuk menjepit rambut pada saat membuat parting, blocking untuk pratata, pemangkasan dan pengeritingan.
4)      Botol aplikator dan botol spray (spray bottle) Untuk tempat setting lotion.
5)      Jala rambut dan penutup telinga
Fungsi utama jala rambut adalah mempertahankan penggulung atau pincurl yang telah dibuat dari putaran angin di dalam kap pengering. Sedangkan fungsi penutup telinga adalah untuk melindungi telinga dari panas dan angin selama di dalam kap pengering.
6)      Drogkap, hairdrayer
Berfungsi untuk mengeringkan rambut yang sudah digulung dan ditutup dengan jala.
b.      Lenan
Lenan yang diperlukan dalam melakukan pratata antara lain, handuk, cape dan baju kerja.
1)      Handuk, sedapat mungkin handuk kecil berwarna putih dan dipergunakan untuk menutupi badan pelanggan bagian atas/bahu. Paling sedikit dibutuhkan ± 3 buah handuk dengan ukuran 30x50 cm atau ukuran handuk neorming yang diperlukan untuk mengeringkan rambut setelah keramas.
2)      Cape, diperlukan 1 buah untuk menutupi bagian atas badan pelanggan pada waktu keramas.
3)      Baju kerja, setiap kali melakukan pratikum harus selalu memakai baju kerja.

c.      Kosmetika pratata
Kosmetika pratata berfungsi untuk melapisi batang rambut pada proses pratata. Lapisan yang sangat tipis akan mempertahankan tingkat kelembaban rambut sehingga rambut setelah kering mudah ditata. Jenis kosmetika pratata dewasa ini sangatlah beragam, antara lain jelly (gel), cairan (setting lotion), busa (foam, mouse).
1.      Gel (jelly)
Kosmetika ini berbentuk transparan dan agak kental. Kosmetika ini cocok bagi jenis rambut tipis dan bertekstur halus, karena akan menambah ketebalan rambut untuk sementara. Pemakaiannya jangan terlalu berlebihan, karena akan berakibat rambut terlalu kaku dan sulit untuk ditata. Glaze adalah kosmetika yang sejenis dengan gel atau jelly yang berfungsi sama.
2.      Setting lotion
Kosmetika ini berbentuk cairan bening yang umum dipakai sebelum penggulungan pratata, baik pada pratata dasar maupun pratata desain. Kosmetika ini berfungsi mempertahankan bentuk ikal yang terjadi lebih lama.
3.      Blow lotion
Kosmetika ini berbentuk cairan bening dan digunakan sebelum melakukan pengeringan dengan pengering genggam. Kosmetika ini akan mempertahankan ikal yang terjadi sekaligus melindungi rambut dari panasnya alat pengering tersebut.
4.      Mouse
Kosmetika ini berbentuk busa dan berfungsi menciptakan volume serta membentuk ikal yang alami pada rambut. Kosmetika ini disarankan untuk digunakan bagi jenis rambut tipis dengan tekstur halus, karena sifat kosmetika ini   akan     memberikan     extrabody. Kosmetika ini dapat digunakan pada rambut dalam keadaan kering atau basah.

Sebelum melakukan proses pratata, ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pratata dan penataan rambut. Semua peralatan yang digunakan untuk pratata rambut harus disiapkan sesuai jenisnya dan steril hal yang harus diperhatikan adalah:
a.         Alat dimasukkan ke dalam sterilizer cabinet yang mengandung sinar ultraviolet atau dicuci dengan dettol atau alkohol 70 %. Alat untuk mengeringkan rambut (drogkap) harus diperiksa, alat disesuaikan dengan arus dan tegangan yang ada dengan melihat tombol on/off. Mengatur posisi ketinggian antara pelanggan dengan cap, menghubungkan steker pada stop kontak. Mengatur waktu (timer) yang dikehendaki, melihat nyala lampu. Mengatur suhu (thermostater) yang dikehendaki dan memeriksa hasil, jika rambut masih lembab dapat ditambahkan, jika waktu sudah selesai jauhkan alat dengan pelanggan.
b.        Dalam melaksanakan proses pratata, dibutuhkan areal untuk bekerja supaya pekerjaan berjalan lancar dan nyaman, sebaiknya luas areal kerja 4 m2 untuk 1 orang.
·         Menerapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja. Langkah awal sebelum melakukan pratata, perlu menyusun tertib kerja agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pratata. Karena hal ini akan berakibat terhadap hasil pratata. Disamping itu juga memberi efek pada kulit kepala dan rambut pelanggan, contoh kesalahan dalam pemilihan dan pemakaian kosmetik pratata.
·         Menyarankan model pratata
Sebaiknya sebelum melakukan pratata, bicarakan/sarankan pada pelanggan model yang cocok dengan bentuk wajah dan kondisi rambutnya serta sesuaikan dengan kesempatan dan waktu, sehingga pelanggan merasa percaya diri.
a.       Melakukan Pratata Sesuai dengan Penataan yang akan Dibuat (Proses Pratata)
Proses pratata rambut/setting rambut adalah pertama sekali rambut dibasahi/dicuci, kemudian digulung sampai dengan selesai, lalu rambut dikeringkan supaya rambut dapat ditata. Setting rambut disebut proses ilmu alam, karena dalam proses ini merubah bentuk rambut lurus menjadi bergelombang, namun hanya bersifat sementara. Proses ini tidak terjadi proses kimia, hanya dengan cara sebagai berikut:
b.      Mencuci rambut
Fungsi mencuci rambut yaitu menghilangkan minyak alami (sebum) yang dikeluarkan oleh sekresi kelenjar lemak yang melapisi batang rambut serta yang berada dalam imbrikasi rambut, juga menghilangkan kotoran yang menempel pada kulit kepala dan batang rambut. Di samping itu air yang mengenai pada rambut akan masuk ke dalam kulit rambut melalui celah-celah imbrikasi sehingga rambut menjadi mengembang dan melunak. Dalam hal ini menjadikan rambut mudah digulung oleh roll set/gulungan set.
c.      Mengenakan setting lotion
Setelah rambut dicuci dengan bersih, maka dalam keadaan setengah basah/lembab (towel dry), rambut diberi setting lotion/jelly/setting cream.
d.     Membuat pembagian (parting/blocking)
Membagi rambut atau disebut  juga    dengan            blocking/parting dimaksudkan untuk mempermudah penggulungan rambut dengan roll set, sehingga gelombang rambut yang   dihasilkan   sesuai   dengan yang diinginkan.  Jumlah  pembagian/parting  pada  setiap  rambut  tidak sama, tergantung dari banyaknya helai rambut serta panjang pendeknya helai rambut.  Pembagian rambut/parting secara umum adalah sebagai berikut:
1)      Bagian depan dibagi menjadi 3 bagian dengan berpedoman pada “crown section” atau “crown of the head”.
2)      Bagian kanan dan kiri crown section ditarik garis lurus terus ke belakang telinga.
3)      Bagian belakang dibagi menjadi 3 bagian juga, berpedoman kepada crown section dengan menarik garis-garis lurus ke belakang kepala.
4)      Dalam hal rambut pendek, bagian belakang kepala dapat dibagi 6 bagian atau 9 bagian.
e.      Menggulung rambut
            Pada saat melakukan penggulungan rambut terjadi penarikan rambut. Rambut yang berada pada bagian atas dari penggulungan akan tertarik dan lebih panjang dari semula, sedangkan rambut yang berada pada bagian yang menempel pada dinding roll set akan memendek karena terkena tekanan/himpitan dari dinding roll set/penggulungan. Hal tersebut terjadi karena adanya sifat elastisitas dari rambut, sehingga rambut mudah dibentuk oleh roll set dalam keadaan basah.
            Pada waktu hendak menggulung rambut, maka “blocking” dilakukan pada bagian-bagian dengan ketebalan dan ketipisan yang sama. Jika rambut bagian bawah terlalu pendek, penggulungannya dapat dilakukan dengan “pincurl” atau “roto” atau dapat juga dengan “tape” (pita perekat) khusus untuk rambut.
            Penggulungan rambut dilakukan setelah melaksanakan parting /blocking dengan urutan-urutan sebagai berikut:
1)      Bagian depan tengah, yaitu “front section”.
2)      Bagian kanan dan kiri, yaitu “side section”.
3)      Bagian belakang tengah atas, yaitu “crown section”.
4)      Bagian belakang kanan dan kiri, yaitu “back section”.
            Pada waktu hendak menggulung rambut, maka “blocking” dilakukan pada bagian-bagian dengan ketebalan dan ketipisan yang sama. Jika rambut bagian bawah terlalu pendek, penggulungannya dapat dilaksanakan dengan “pincurl” atau “roto” atau dapat juga dengan “tape” (pita perekat) khusus untuk rambut.
f.     Mengeringkan rambut
            Rambut yang sudah selesai digulung kemudian dibungkus dengan jala rambut. Telinga model ditutup dengan tutup telinga dan siap untuk dikeringkan dalam kap pengering dengan menempatkan seluruh bagian atas kepala menurut posisi sebenarnya. Setelah rambut selesai dipratata dan sudah dikeringkan dengan drogkap, roller dilepaskan dari rambut. Cara melepas roller pertama sekali lepas dulu rambut pada bahagian bawah/tengkuk, tiap-tiap baris pada bagian tengah, kiri dan kanan, lepaskan rambut dan terus ke arah atas, sehingga rambut bagian belakang terlepas dari roller bersamaan. Kemudian bagian depan kiri/ kanan, yang terakhir bagian ubun-ubun/crown, melepaskannya dari belakang. Hal ini dikerjakan dengan tujuan agar rambut tidak terbelit-belit oleh roller. Seandainya melepaskan rambut sembarangan saja, tanpa berurutan maka rambut akan terbelit oleh roller, sehingga hair-dresser akan mengalami kesulitan, apalagi rambut model bisa bundet/kusut dan terputus-putus disertai rasa sakit karena kulit tertarik oleh roller, ketika hair-dresser berusaha melepaskan roller dari rambut.
            Setelah rambut terlepas semua, mula-mula dengan jari-jari kedua tangan melakukan gerakan massage ringan dan meremas-remas rambut tersebut tetapi dengan gerakan yang sangat halus, gerakan ini bertujuan untuk melonggarkan rambut yang masih keras karena setting lotion, serta melepaskan kulit yang tegang karena roller tadi. Setelah itu dengan sikat yang halus, sikatlah rambut dari bawah/tengkuk dahulu, kemudian penyikatan menuju ke arah atas sampai rambut seluruh kepala sudah disikat. Ulangi dengan sisir besar, seluruh rambut dikepala disisir ke arah belakang.
            Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pratata adalah sebagai berikut:
1)      Garis-garis parting seperti halnya pada proses pemangkasan harus lurus dan penjepitannya harus rapi.
2)      Mengerol harus tegak lurus, kerapiannya harus dijaga sehingga tidak terdapat ujung-ujung rambut yang terlipat.
3)      Penjepitan rambut dapat dilakukan dengan jepit, klip atau tusukan.
4)      Pemasangan tutup telinga tidak boleh mengganggu penempatan roller di atas telinga.
5)      Memasang jepit atau klip pada gulungan pertama dibagian depan tidak boleh dari depan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya bekas lekukan yang setelah rambut menjadi kering, akan sulit bagi penataan.
6)      Cara memasang jala rambut harus tepat batas pertumbuhan rambut dibagian dahi (tidak pada dahi itu sendiri, karena akan menimbulkan bekas garis yang tidak dapat segera hilang).
7)      Pengeringan harus sedemikian rupa, hingga rambut benar-benar kering, dalam arti kata bahwa tidak terdapat bagian rambut yang masih basah atau lembab. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat mengeringkan rambut diantaranya:
·         Posisi pengering rambut/drogkap harus berada lebih kurang 45° dari kakinya.
·         Puncak (crown section) harus berada di bawah kipas pengering.
·         Seluruh kepala harus masuk sampai pada batas leher dan muka.
·         Pengaturan waktu diatur sesuai dengan waktu yang diinginkan,
untuk rambut pendek kurang lebih 15-20 menit dan untuk rambut panjang lebih kurang 20 sampai 30 menit.
·         Pengaturan        panas     diatur,    hingga   panas   yang diinginkan/dianjurkan jangan sampai menggunakan temperatur yang tinggi.




Comments